Laporan Praktikum Mencangkok Jambu Biji
BAB I PENDAHULUAN
A. Landasan Teori
Perkembangbiakan pada tumbuhan dikelompokkan menjadi dua yaitu vegetatif dan generatif,yang akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Perkembangbiakan Secara Vegetatif
Reproduksi secara vegetatif ialah pembentukan individu baru tanpa adanya peleburan dua sel kelamin jantan dan betina. Reproduksi secara vegetatif dibagi menjadi 2 yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan buatan. Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan yang terjadi secara alami tanpa memerlukan bantuan manusia. Adapun reproduksi vegetatif alami pada tumbuhan rendah dikelompokkan menjadi, membelah diri, membentuk tunas, danmembentuk spora. Sedangkan perkembangbiakan vegetatif alami pada tumbuhan tinggi dikelompokkan menjadi (akar tinggal (rhizoma), umbi lapis ,umbi batang, geragih, tunas,dan tunas adventif.
Perkembangbiakan secara vegetatif buatan ialah perkembangbiakan yang sengaja dilakukan oleh manusia dengan tujuan untuk kesejahteraan manusia. Adapun perkembangbiakan secara vegetatif buatan macamnya adalah menyetek, menyambung ,merunduk dan kultur jaringan
2. Perkembangbiakan Secara Generatif
Perkembangbiakan secara generatif adalah perkembangbiakan yang dapat terjadi apabila terjadi peleburan antara dua buah gamet, yaitu gamet betina dan gamet jantan Salah satu contoh perkembangbiakan vegetative buatan,seperti yang sidah dijelaskan diatas adalah cangkok. Menurut De Data,S.K (1987) mencangkok adalah menguliti hingga bersih dan menghilangkan kambium pada cabang atau ranting.
Cangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan, hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pencangkokan tanaman adalah : (1) waktu mencangkok, sebaiknya pada musim hujan karena tidak perlu melakukan penyiraman berulang-ulang, (2) Memilih batang cangkok, pohon induk yang digunakan adalah yang umurnya tidak terlalu tua atau terlalu muda, kuat, sehat dan subur serta banyak dan baik buahnya, (3) Pemeliharaan cangkokan, pemeliharaan sudah dianggap cukup bila media cangkokan cukup lembab sepanjang waktu.
Mencangkok adalah salah satu bentuk perkembangbiakan vegetative tanaman yang dilakukan seseorang karena beberapa factor, diantaranya karena menginginkan tanaman baru yang persis seperti induknya dan menginginkan tanaman yang dapat menghasilkan buah dalam waktu yang relative singkat,yang dilakukan dengan cara mengupas kulit batang dari tanaman induk dan membersihkan kambiumnya lalu membungkusnya dengan media agar akar dapat tumbuh.
Bibit cangkokan diperoleh dengan menghambat proses pengiriman zat makanan dari daun ke akar dengan menghilangkan lapisan cambium cabang tanaman induk. Menurut Abidin, (1983) beberapa hal penting dalam mencangkok yaitu :
a. Mencangkok Batang Berkayu
1) Menentukan Pohon Induk
Pohon induk adalah hal pertama yang menentukan hasil cangkokan, karena pohon induk adalah salah satu pertimbangan seseorang melakukan pencangkokan. Pencangkokan biasanya dilakukan untuk mendapatkan bibit dari pohon terpilih dan mempunyai banyak keunggulan. Namun ada beberapa persyaratan agar tanaman hasil cangkokan memuaskan. Diantaranya adalah pohon induk umurnya sudah cukup, tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua.
Pohon yang terlalu tua biasanya jumlah cabang yang memenuhi syarat untuk dicangkok hanya sedikit. Sedang pohon yang terlalu muda tentu belum diketahui sifat-sifatnya dengan jelas dan produksi akar keduanya kurang sempurna.
Umur tanaman perlu diketahui agar tidak mengecewakan dan agar mendapat tanaman yang ideal dari segala aspek yang dimiliki oleh tanaman tersebut. Karena tanaman yang masih muda belum diketahui sifat-sifat dan produksi tanaman sehinga kita belum tau banyak keunggulan dari tanaman-tanaman tersebut.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pohon Nampak kuat dan subur, serta tidak diserang hama penyakit yang dapat menggagalkan hasil cangkokan. Syarat lain lagi adalah pohon harus bercabang banyak sehingga setelah dicangkok, pohon tidak kehabisan cabang dan mengganggu produksi tanaman induk. Tanaman yang dicangkok pada praktikum ini adalah jambu air.
Jambu air berasal dari daerah Indo Cina dan Indonesia, tersebar ke Malaysia dan pulau-pulau di Pasifik. Selama ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman pekarangan untuk konsumsi keluarga. Buah Jambu air tidak hanya sekedar manis menyegarkan, tetapi memiliki keragaman dalam penampilan. Jambu air (Eugenia aquea) dikategorikan salah satu jenis buah-buahan potensial yang belum banyak disentuh pembudidayannya untuk tujuan komersial. Sifatnya yang mudah busuk menjadi masalah penting yang perlu dipecahkan. Buahnya dapat dikatakan tidak berkulit, sehingga rusak fisik sedikit saja pada buah akan mempercepat busuk buah.
Sistematika tanaman jambu air adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantarum
Sub Kingdom : Kormophyta
Super Divisio : Kormophyta biji
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Dycotyledoneae
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Species : Eugenia aquea
2) Memilih Cabang Cangkokan
Bentuk cabang yang baik adalah yang memiliki kulit yang tegap, mulus dan warna masih coklat muda dan belum ada kerak, agar tanaman menghasilkan akar yang baik dan sempurna. Besar cabang yang ideal adalah cabang yang masih berukuran kecil sebesar jari ataupun pensil. Hal tersebut karena dengan cabang yang kecil akan didapatkan tanaman dengan jumlah banyak dan tanaman tidak memerlukan akar yang banyak sehingga mempercepat proses pencakokan. Dipastikan tanaman bebas dari hama dan penyakit agar tidak mengganggu saluran nutrisi saat pencangkokan dan hasil cangkokan yang tidak normal.
Cabang yang dicangkok tidak perlu terlalu panjang karena akan kesulitan saat penanaman dilapangan dan sulit diatur. Panjang cabang cukup sekitar 20-30cm saja. Jumlah daun yang disertakan dalam tanaman hasil cangkokan harus dalam jumlah yang banyak agar tanaman mendapat banyak masakan makanan. Dan cabang yang gundul akan mempersulit tumbuh akar karena kurangnya makanan. Cabang yang baik mempunyai bentuk lurus menyamping atau keatas dan giat berbuah.
3) Menyayat Kulit Batang
Penyayatan mempengarui produksi akar, sehingga bentuk dan besarnya sayatan disesuaikian dengan diameter batang yang akan dicangkok. Penyayatan dilakukan didekat atau dibawah kuncup daun agar dapat memproduksi banyak akar, karena pada daerah ini terdapat rizokalin yaitu zat pembentuk akar. Bentuk sayatan dengan model bergerigi bagian atas akan mendapatkan daerah tumbuh akar yang lebih luas dan banyak
4) Pembersihan Kambium
Kambium terdapat antara jaringan xylem dan floem yang akan nampak jika kulit telah tersayat. Kambium ini hanya terdapat pada tanaman dikotil. Hasil kerja kambium adalah bertambahnya lingkaran batang berkayu. Kambium biasanya berbentuk lendir dan Kambium ini perlu dihilangkan karena akan mengganggu proses pembentukan akar cangkokan.
Cara menghilangkan kambium ada berbagai cara diantaranya dikerik dengan pisau. Yang perlu diperhatikan dalam pengerikan adalah secara perlahan agar jaringan xylem tidak rusak. Karena kerusakan pada xylem akan mengganggu transfer nutrisi tanaman yang dicangkok.
5) Mengering anginkan
Waktu pengeringan sangat bergantung dengan jenis tanaman karena pada berbagai tanaman yang bergetah, memerlukan waktu yang lebih lama karena getah yang terbungkus media cangkok akan menjadi tempat bakteri. Lama waktu diantaranya 2-4 hari dan 2-3 minggu. Untuk tanaman yang tidak terlalu bergetah pengeringan cukup dilakukan dengan mengerik cambium dengan pisau hingga kering pada saat itu juga.
6) Pemberian ZPT (Zat Perangsang Tumbuh)
ZPT yang digunakan adalah zat perangsang pertumbuhan akar. Pemberian ZPT adalah agar akar cangkokan cepat tumbuh. Pemberian ZPT harus sesuai dengan keperluan, jangan terlalu sedikit atau terlalu banyak. Karena jika terlalu sedikit ZPT sering kali tidak berpengaruh dan jika terlalu banyak justru akan merusak jaringan itu sendiri.
Pemberian ZPT ada berbagai cara diantaranya dicampur dengan media ataupun disiramkan. Namun yang perlu diperhatikan adalah konsentrasi ZPT karena pada kedua proses tersebut berbeda.
7) Pembungkus Sayatan
Membungkus sayatan sangat tergantung dengan media yang dipakai. Pada beberapa media yang rapuh seperti tanah maka yang perlu dilakukan adalah mengikat pembungkus terlebih dahulu yaitu bagian bawahnya dan memasukkan media yang agak basah, dirapikan dan diikat bagian atasnya. Pada media tertentu adalah menyesuaikan dengan bentuk media dan model pemasangannya
b. Mencangkok batang Tak Berkayu
Mencangkok batang tak berkayu umumnya dengan memanfaatkan luka tanaman dengan memberi media tumbuh pada luka tanaman. Luka tanaman tersebut diharapkan akan menghasilkan akar. Untuk melukai tanaman dapat dilakukan dengan berbagai cara, pada papaya dimanfaatkan patahan dari cabang, pada dieffenbachia(sri rejeki) diadakan goresan pada ruas tanaman. Pada tanaman salak dengan memanfaatkan pangkal tunas tanaman. Yaitu pada tunas pohon salak diberi media tumbuh dan tanpa penyayatan.
c. Waktu Mencangkok
Banyak orang mencangkok dilakukan pada musim penghujan agar menghemat penyiraman dan menghindari stress tanaman karena kering. Padahal musim hujan maupun musim kemarau sebenarnya bukanlah masalah. Kedua musim itu dapat digunakan untuk mencangkok, walaupun keduanya ada kelebihan dan kekurangannya. Bila kita mencangkoknya pada awal musim hujan, dalam musim itu juga cangkokan telah jadi dan dapat ditanam. Bila menangkok pada musim kemarau, memang kita harus rajin menyiraminya agar kelembapan media tetap terjaga. Tapai lazimnya cangkokan pada musim kemarau lebih cepat terjadi, karena pada saat ini pertumbuhan akar sedang aktif
d. Sarana Mencangkok
1) Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam mencangkok adalah sangat sederhana dan tidak perlu biaya mahal. Diantaranya yaitu pisau, dan tali. Pisau yang digunakan adalah pisau yang sederhana tapi tajam. Tajam pisau sangat perlu karena agar goresan halus, rapi bersih dan tidak perlu mengulang-ulang. Tali yang digunakan adalah tali yang memungkinkan dapat bertahan sampai cangkokan siap diambil.
2) Media
Media yang digunakan dalam mencangkok adalah banyak sekali macamnya. Biasanya seseorang memilih media karena hasil yang didapatkan. Dalam pemilihan media hindari penggunaan tanah yang masih mentah. Ini karena pada tanah yang seperti itu, mudah kering dan mengeras dan hanya memiliki sedikit nutrisi dan dapat mematahkan cabang.
Media yang digunakan antara lain adalah mos(akar tanaman), bubuk sabut kelapa, pupuk kandang, pupuk kompos, lumut. Jenis media sangat menentukan hasil pencangkokan karena perbedaan nutrisi
e. Pemeliharaan Cangkokan
Pemeliharaan cangkokan yang utama adalah menjaga agar tetap lembab. Kelembapan sangat penting untuk menjaga daya tumbuh akar dan memberi makanan akar. Karena akar akan tumbuh setalah beberapa waktu penyangkokan.
Cara agar tetap lembab adalah dengan menyiram tanaman secara rutin. Caranya adalah bisa dengan menyuntikkan, dengan membuka bagian atas pembungkus dan menyiram atau dengan memberi cadangan air diatas cangkokan dengan meneteskan air tersebut
f. Pemotongan Cangkokan
Pemotongan cangkokan biasanya dilakukan setelah 1-3 bulan setelah pencangkokan. Karena pada priode ini cangkokan telah berakar. Atau setelah akar nampak keluar dari media.
Sebelum dipotong agar cangkokan tidak kaget, maka akar yang nampak diatas media bisa dipotong agar dapat memproduksi akar yang lebih banyak. Tempat pemotongan cangkokan harus tepat dibawah pembungkus cangkokan. Agar tidak ada cabang yang kering dicangkokan yang bisa dimakan rayap.
Setelah dipotong, daun cangkokan perlu dikurangi agar mengurangi penguapan. Dan tanaman siap ditanam ataupun disemaikan terlebih dahulu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara memperbanyak tanaman dengan metode cangkok?
2. Bagaimana hasil pengamatan dari metode cangkok yang dilakukan pada jambu air
C. Tujuan
1. Menjelaskan cara memperbanyak tanaman dengan metode cangkok
2. Menjelaskan hasil pengamatan dari praktikum metode cangkok pada jambu air
BAB II METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan pada 2 September 2022 di rumah.
B. Alat Bahan
Alat:
• Pisau
• Media Tanah campuran pupuk kandang
• Plastik Bening
• Tali Rafia
• Air
• Sabut Kelapa
Bahan: Tanaman Jambu Air
C. Prosedur (Cara Kerja)
1. Pilih batang tanaman yang akan dicangkok, yang diamteernya tidak terlalu besar dan sehat (tidak terkena hama)
2. Kuliti batang tanaman tersebut dengan lebar ± 10 cm hingga bersih, bersihkan kambium hingga kering dan diusahakan tidak ada kambium yang tertinggal.
3. Ikat salah satu ujung plastik dengan tali rafia, kemudian media campuran tanah dan pupuk kandang yang sudah dicampur dengan air secukupnya diletakkan diantara batang dan plastik pembungkus dengan rapi.
4. Kemudian ujung plastik lainnya diikat dengan tali rafia.
5. Kemudian plastik pembungkus dilubangi kecil-kecil untuk menjaga kelembapan
BAB III PEMBAHASAN
Mencangkok adalah teknik pengembangbiakan tanaman yang menggunakan organ vegetatif tanaman karena kualitas buahnya terjaga sama seperti induknya. Proses pencangkokan hendaknya lapisan kambium batang dihilangkan. Kambium berperan besar dalam membentuk xylem dan floem, dengan dibersihkannya lapisan kambium pada waktu penyayatan maka zat-zat makanan ataupun segala sesuatu yang berasal dari daun-daun di bagian atas sayatan tidak mengalir ke bawah sayatan atau akar sehingga akan menggembung di bagian atas sayatan yang nantinya akan terjadi penumpukan auksin dan karbohidrat dan dengan media tanah yang digunakan auksin dan karbohidrat akan menstimulir timbulnya akar pada batang di bagian atas sayatan.
Pencangkokan sebaiknya dilakukan pada musim hujan sehingga akan membantu dalam menjaga kelembaban media sampai berakar. Pembuatan cangkok pada satu pohon tidak bisa dilakukan dalam jumlah banyak, karena akan mengganggu atau merusak pohon tersebut. Peralatan yang diperlukan tidaklah harus peralatan modern dengan harga yang mahal, tapi cukup dengan peralatan yang sederhana asal dapat digunakan dengan enak dan sesuai dengan keperluannya.
Pisau okulasi sebenarnya sangat cocok untuk pekerjaan menyayat kulit dahan, tapi apabila pisau ini dianggap mahal, dapat saja menggunakan pisau biasa asalkan cukup tajam. Ketajaman pisau sangat perlu, karena dengan pisau tajam dapat dihasilkan suatu keratan yang halus, bersih dan rapi serta tidak perlu mengulang beberapa kali keratan, dengan demikian tidak mengganggu pertumbuhan akar nanti. Media yang digunakan untuk mencangkok banyak sekali macamnya, tinggal pilih mana yang kita sukai dan tidak susah mencarinya. Kita dapat menggunakan mos, pupuk kandang, kompos, bahkan tanah comberanpun bisa digunakan.
Hindarilah penggunaan tanah untuk media apalagi tanah mentah, karena jenis tanah demikian jika kering akan mengeras dan juga beras sehingga dapat mematahkan cabang cangkokan. Akhir-akhir ini banyak orang memanfaatkan tanah untuk media cangkokan karena mudah didapatkan dan juga praktis.
Tiap media yang digunakan untuk melakukan pembudidayaan tanaman mempunyai karakteristik yang berbeda-beda antara media satu dengan media lain. Tiap media yang digunakan mempunyai kandungan unsur hara, tidak hanya unsur hara yang menjadikan media tanam tersebut sebagai media yang baik, diantaranya mampu menjaga kelembaban, memiliki aerasi dan drainasi yang baik, tidak memiliki salinitas yang tinggi serta bebas dari hama dan penyakit.
Selain itu bahwa pembentukan akar pada cangkok tingkat keberhasilannya lebih ditentukan oleh sifat fisik media dibandingkan dengan sifat kimia yang terkandung dalam media, karena sifat fisik ini berkenaan dengan ketersediaan air dan adanya kelancaran sirkulasi udara dalam media yang dibutuhkan dalam proses pembentukan akar. Pada media yang mempunyai beberapa persyaratan yang lengkap diatas, akar tanaman dapat tumbuh dengan sempurna.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mencangkok diantaranya : 1) Dalam mengerjakan pencangkokan harus dengan hati – hati terutama saat menguliti sebab : Pembuluh tapis pada tumbuhan jika rusak akan menyebabkan kegagalan pencangkokan dan Jaringan disekitar bawah kulit tumbuhan sangat lemah dan rentan akan infeksi bakteri maupun virus. 2) Memilih dahan yang kira-kira memiliki diameter antara 5 cm hingga 7 cm.
Bentuk cabang yang baik adalah yang memiliki kulit yang tegap, mulus dan warna masih coklat muda dan belum ada kerak, agar tanaman menghasilkan akar yang baik dan sempurna.
Besar cabang yang ideal adalah cabang yang masih berukuran kecil sebesar jari ataupun pensil. Hal tersebut karena dengan cabang yang kecil akan didapatkan tanaman dengan jumlah banyak dan tanaman tidak memerlukan akar yang banyak sehingga mempercepat proses pencakokan.
Penyiraman tidak membutuhkan air banyak dan hanya perlu disirami sekali dalam sehari untuk menghindari pembusukan. Dalam mencangkok juga diperlukan perawatan yang hati-hati karena tanaman hasil cangkokan kebanyakan perakarannya menjadi lemah. Mengapa demikian, karena tanaman hasil cangkokan tersebut memiliki akar serabut sehingga tanaman akan mudah roboh.
Adapun kegagalan dalam pencakokan dikarenakan oleh beberapa hal diantaranya seperti kurang bersihnya pengkeratan pada batang yang menyebabkan cambium masih tersisa pada batang yang dikerat tersebut, sehingga aliran makanan masih dapat berjalan hingga jaringan di bawahnya keratin cangkokan. Selain itu juga disebabkan oleh alat penyayatan yang kurang steril dan tidak adanya perawatan dengan menyiram cangkokan.
Mekanisme pembentukan akar pada tanaman sangatlah sederhana, mulai dari pelukaan pada batang, pemberian media pada batang akan dicangkok tersebut, melakukan pembalutan pada media dengan menggunakan serabut kelapa atau plastik, lalu dilakukan pengikatan ujung bawah dan ujung atasnya, dari perlakuan ini maka akar akan terangsang keluar pada bagian atas sayatan karena aliran makanan yang dihasilkan oleh daun tidak sampai ke bawah sayatan tapi berhenti di atas sayatan, yang semakin lama akan semakin menumpuk pada bagian tersebut, sehingga pada bagian tersebut kulit batang akan mengembang.
Pada bagian yang mengembang ini sebenarnya terjadi penumpukan auksin serta karbohidrat sehingga akan menstimulir timbulnya akar pada bagian atas sayatan. Menunggu hasil cangkokan hingga keluar akar selama 4-6 minggu baru cangkok siap untuk dipindahkan. Jika kondisi ini sudah memenuhi syarat seperti akar telah keluar dari pembungkus atau pembalutnya maka, potong tanaman dari induknya.
BAB IV HASIL
(masukkan foto dan gambarmu disini)
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Cangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan yang dilakukan dengan cara mengupas kulit batang dari tanaman induk dan membersihkan kambiumnya lalu membungkusnya dengan media agar akar dapat tumbuh.
Dalam mencangkok perlu penyiraman yang rutin untuk menjaga kelembapan, dan yang perlu diperhatikan adalah tanaman yang dicangkok harus berkambium, dan media yang digunakan bisa merupakan campuran antara tanah dan pupuk kandang,atau kompos. Setelah kurang lebih 5-6 minggu cangkokan tanaman jambu air sudah berakar banyak, batang cangkokan tersebut bisa dipotong lalu ditanam, dan daun dari tanaman jambu air hasil cangkokan tersebut akan bersemi pada minggu kedelapan.