Pentingkah ber-Terimakasih?
Lalu seberapa penting dan seperti apakah esensi sebuah ucapan terimakasih ini? Ok, disini saya akan memberikan 2 point tentang hal ini.
1. Berterimakasihlah!
Saat kita diberikan sebuah kebaikan oleh seseorang atau jika ada orang yang berbuat kebaikan kepada kita (sama aja kali ya?) maka adab menuntut kita untuk berterimakasih. Tapi yang patut ditanyakan seperti apa penting dan efeknya kata terimakasih?
Perkara terimakasih akan sangat berharga bagi sipemberi kebaikan sebagai tanda bahwa orang yang menerima kebaikan darinya itu menghargai kebaikan tersebut (garis bawahi bagian ini). Dampak perasaan yang ditimbulkan oleh rasa terimakasih itupun cukup baik untuk mendorong sipemberi agar merasa ikhlas dan merasa dihargai hingga untuk kemudian hari dia merasa mudah memberikan kebaikan-kebaikan lainnya.
Pada poin ini saya simpulkan bahwa berterimakasih itu sangat dianjurkan bahkan menjadikannya sebuah kewajiban adalah lebih baik. Namun semua itu hanya untuk ruang linkup pemberian yang bersifat sosial, bantuan aktif dan tidak bersifat kebendaan (seperti memberi hadiah, makanan, dll)
2. Tidak ada terimakasih tidak apa
Bagaimana dan apa yang kita rasa disaat kita memberikan sebuah hadiah pada orang lain berupa jam tangan baru lalu kemudian dia tidak berterimakasih? Dibelakang rasa ikhlas kita, pasti rasa yang ‘aneh’ itu bisa diredam tapi mungkin menjadi agak sedikit ganjal bahkan hingga pada pikiran “dasar orang yang tidak tau terimakasih“.
Tapi apakah penting untuk seseorang agar berterimakasih? Disini saya akan melihat dari sudut pandang objektif dimana saat kita yang memberikan kebaikan pada orang lain. Lalu apa yang kita rasakan saat seseorang tidak berterimakasih?
Secara pribadi, penulis merasakan rasa terimakasih dari orang yang menerima kebaikan dari kita itu menjadi tidak begitu wajib dan bisa digantikan oleh bagaimana sikap orang tersebut terhadap pemberian itu. Apakah saat kita dibelikan baju baru oleh ibu kita, kita selalu berterimakasih pada ibu? Namun ibu tidak pernah kecewa dan tidak merasa ‘tidak dihargai’ oleh kita. Kenapa?
Karena rasa terimakasih itu tergambar, tercermin dari bagaimana sikap kita terhada pemberian itu. Kita pakai, kita makan, kita gunakan pemberian itu dengan baik dan itu adalah sikap terimakasih yang lebih berharga dari sekedar ucapan terimakasih.
Mari kita bandingkan: Saat kita memberikan sebuah kue buatan sendiri pada seorang teman, lalu dia mengucapkan terimakasih sementara dia tidak memakan kue itu bahkan kita melihat dia justru membuangnya? Sementara disaat lain, kita memberikan makanan tanpa mendapat ucap terimakasih, tetapi makanan kita dihabiskan dengan lahap lalu dia berkata ‘Enaknyaaa’. Nah, manakah dari dua hal itu yang membuatmu merasa puas karena telah memberi pada orang lain?
Kesimpulan
Pada satu sisi, kita pasti akan sangat puas dan senang saat seseorang mengucapkan terimakasih terhadap pemberian kita padanya. Tapi disisi lain, kita tidak perlu menuntut rasa terimakasih itu karena kata itu tidak bisa membuktikan bahwa seseorang benar-benar menghargai pemberian kita.
Hal terbaik dari keduanya adalah: Jika kamu yang diberi, maka ucapkanlah terimasih, lalu hargailah pemberian itu dengan baik dan semestinya. Jikapun kamu tidak bisa menghargainya dengan baik. Jauhkan dari dia hal-hal yang menganggap bahwa kamu tidak sepenuhnya bisa menghargainya.
Tapi, jika kamu yang memberi kebaikan, maka tidak usahlah merasa tidak dihargai jika dia tidak berterimakasih padamu. Karena kamu pasti bisa melihat rasa terimakasih itu dari sikap dan caranya terhadap pemberianmu.