Google Doodle: Raja Haji Ahmad, bukan Raja Ali Haji
Entah siapa yang salah? Seperti itulah salah satu suara efek yang sering dipakai dalam video berdurasi pendek berbagai macam platform yang kita ketemui. Ya, benar… Entah siapa yang salah. Google Doodle hari ini punya tooltip “Raja Haji Ahmad” bukan Raja Ali Haji.
Seperti yang google tahu sendiri dalam biodatanya bahwa Raja Haji Ahmad adalah ayah dari Raja Ali Haji. Sebagaimana kita ketahui juga dari silsilah namanya saat kita mengklik logo google tersebut. Maka akan keluar dalam hasil pencarian paling pertama adalah: “Ali Haji bin Raja Haji Ahmad” yang diikuti dengan berondongan artikel berita tentang biodata Raja Ali Haji.
Sudah kita ketahui juga bahwa kata bin adalah bentuk penisbatan pada orang tua. Bin adalah untuk laki-laki dan binti adalah untuk perempuan. Dengan arti lain, Ali Haji bin Raja Haji Ahmad artinya adalah Ali Haji anaknya Raja Haji Ahmad.
Disini manca tidak akan membahas tentang siapa itu Ali Haji ataupun ayah beliau Raja Haji Ahmad, karena sudah pasti, masih pagi buta, biodata itu dapat dengan mudah kalian peroleh dimana-mana karena trend hari ini.
Tapi tak apalah, sedikit tentang ayah dari Raja Ali Haji yaitu Raja Haji Ahmad.
Biodata Raja Haji Ahmad
Raja Haji Ahmad adalah seorang Intelektual Muslim. Beliau digelari Engku Haji Tua sekembali menunaikan ibadah haji dari Makkah. Beliau juga merupakan seorang penulis dan penyair yang produktif dalam menulis karya-karya yang besar. Seperti: Syair Raksi(1841), Syair Perang Johor(1843) dan Syair Perjalanan Engku Putri Lingga(1835).
Beliau juga dikenal sebagai seorang sejaraawan yang menulis banyak tentang sejarah terutama sejarah masa lalu Melayu. Dalam salah satu karyanya, beliau menuliskan tentang fakta perang Kesultanan Johor dan Kesultanan Aceh pada abad XVII, yakni pada masa keemasan Johor.
Beliau juga dikenal sebagai penulis yang pertama melahirkan sebuah epik yang menghubungkan sejarah Bugis di daerah Melayu dan hubungannya dengan sultan-sultan Melayu.
Nah, itulah sedikit tentang biodata ayah Raja Ali Haji yaitu Raja Haji Ahmad yang dengan gelarnya Engku Haji Tua.
Terlepas dari itu, sebenarnya manca jarang sekali menulis artikel sekali tayang seperti ini, tapi karena manca rasa ada sesuatu yang aneh. Maka artikel ini dibuat.
Kesimpulan
Lalu apa donk maksud tulisan ini? Tidak ada! Hehee.. Cuma menanyakan pada yang tau terlebih pada yang buru-buru buat artikel tentang Ali Haji, sementara google sedang memperingati ayah beliau, bukan Ali Haji.
Jadi semuanya kembali pada: “Siapakah yang salah?”. Artikel-artikel atau beritakah yang salah, ataukah google yang salah, ataukah manca yang salah. Dahlah, tidak penting. bye!!
Ohya satu lagi, saking kebeletnya situs-situs berita untuk mengejar target (termasuk manca, hahhaaa) maka mungkin saja banyak yang salah ketika salah sebut entah salah referensi. Sementara referensi yang bagus hanya manca temui disini. Kalian bisa lihat sendiri dan bandingkan dengan biodata profil yang diberitakan.