Ilmu Apa Saja yang Dimiliki Pedagang?
1. Ekonomi
Segala bidang ekonomi, baik itu akuntansi ataupun manajemen. Seorang pedagang mau tidak mau harus belajar baik secara formal ataupun melalui jalan kehidupan kerjanya saja. Bagaimana mengelola uang, mengatur debet kredit, manajemen pembayaran sales jatuh tempo, penyisihan uang, dsb.
Tanpa ilmu ini, sebuah toko ataupun usaha akan mudah kollaps/hancur. Tapi dengan manajemen keuangan yang baik, sebuah usaha kecil akan bisa berkembang, meski perlahan tapi pasti. InsyaAllah.
2. Ilmu Bahasa
Bagaimana seorang pedagang/pengusaha melobi/menawarkan produknya pada pelanggan tidak terlepas juga dari yang namanya bahasa. Pemilihan bahasa dan kosa kata yang tepat, dengan ajaib dapat membuat seorang pelanggan yang seharusnya tidak ada niat beli, jadi membeli. Sebuah barang yang tidak laku bisa laku.Permainan bahasa cukup penting untuk melobi customer agar dia bisa nyaman dan akan datang kembali untuk berikutnya.
3. Ilmu Fisika dan Kimia
Saya tidak akan mengatakan bagaimana peran ilmu ini dalam berdagang adalah sangat diperlukan. Tidak begitu, tapi ilmu ini tetap akan terpakai dalam beberapa hal, misalnya: Takaran timbangan, bagaimana seorang pedagang bisa membelah sebuah keju agar pas 1 ons dengan 1x potong? Atau menimbang mentega dengan sekali bungkus langsung pas sesuai berat yang diinginkan?
Kami (pedagang) menyebutnya dengan “perasaan“. Seorang pedagang umumnya tau, berapa banyak 1kg, 0.5kg hanya dengan melihat volume barangnya. Kimia, bisa kita aplikasikan saat seseorang bertanya bagaimana membuat warna2 unik dari campuran2 beberapa macam pewarna atau bagaimana cara melelehkan coklat yang baik, atau bagaimana cara menyimpan keju yang baik agar tidak jamuran, dll. Tidak semua orang harus tau tentang hal ini. Tapi bagi seorang pedagang/pengusaha, hal2 seperti ini haruslah ia ketahui.
4. Matematika
Sudah pasti ilmu ini sangat penting. Dalam mengembalikan uang, menghitung belanjaan pelanggan yang bahkan hingga 10 jenis barang dengan harga yang berbeda2. Bagaimana memberikan harga sebuah barang, jika barang dibeli 1 kotak, setengah saja ataupun cm 1 biji yang sudah pasti harganya tidak seperti 10.000:2 atau dibagi 4. 10.000:2 bisa jadi hasilnya 6.000 atau 10.000:4 bisa jadi hasilnya 4.000. Apalagi dalam mengukur bidang plastik yang bermacam ragam, sangatlah dibutuhkan perkali2an yang tidak seperti pada umumnya.
5. Ilmu Teknik
Memang teknik dalam toko akan berbeda dengan teknik seperti otomotif. Teknik dalam berdagang disini lebih kepada cara kita mengepack barang, mengambil barang, menyusunnya, maupun memajangnya. Bisa saja seseorang tidak menggunakan teknik apa2, tapi pasti akan menghasilkan citra yang memperlihatkan ketidak-profesionalan.
Bagaimana seseorang dalam menyendok mentega lalu disalin ke atas plastik lain untuk ditimbang. Itu butuh teknik agar pekerjaannya kelihatan rapi, cepat dan “keren”. Cara menyendok selai, mengisi ulang toples coklat yang habis, membuka dus mentega yang baru, memotong keju dan coklat, membungkusnya, dll. Itu semua memerlukan teknik.
6. Ilmu Agama
Nah ini yang paling penting, bagaimana saat kita menunggu datangnya rezeki dari Allah, dan bagaimana cara kita bersabar saat dicaci2 pelanggan dan terlebih lagi, bagaimana cara kita mengingat Allah (sholat) disela2 sepi ataupun banyak pelanggan.
7. Ilmu Ramal
Maksud saya disini bukanlah untuk meramalkan sesuatu yang bisa mendatangkan kesyirikan. Akan tetapi lebih tertuju pada meramalkan bagaimana hari esok, seperti barang apa yang musti distock, sales mana yang musti didahulukan, ataupun jam berapa kita harus bangun.?
Sebenarnya masih banyak lg ilmu2 yang dipunyai/harus dimiliki oleh seorang pedagang/pengusaha. Karena tanpa itu semuaa.. semuanya bisa kacau dan ujung2nya kollaps tak berkejelasan..
Semoga jadi inspirasi.. terutama bagi gadis2 yang ingin berimamkan org “terpintar” didunia. Mungkin sudah sekiranya memutar/menelaah pada seorang pedagang/pengusaha.?
(Curhat seorang PNS saat aku tanya, “enak ya jadi pegawai.. hidup terjamin..” lalu inilah jawabnya)
Seorang Sarjana (S1, S2) mungkin akan lebih sangat sibuk dan ilmunya justru lebih banyak teraplikasikan dalam hidupnya dengan menjadi seorang “bos”, dan yang lebih untungnya, ilmu kesarjanaannya bisa ia manfaatkan untuk usahanya sendiri, untuk dirinya ataupun keluarganya.
Jadi jangan pernah bilang “percuma sarjana, jika kerja akhirnya bedagang/pengusaha“. Justru sebagai pengusaha dia bisa mempraktekkan, menjalankan semua apa2 yang ia pelajari untuk mengembangkan usahanya. Yang bisa saja sekarang usahanya cuma ada 1, beberapa tahun nanti bisa saja berkembang menjadi 2, 4 atau 10. “Ilmu sendiri dan untuk diri sendiri”.