Orang Bodoh Sukses?
Well, yang perlu saya beritahukan pertama kali disini adalah bahwa sebuah kesuksesan tidaklah serta merta menandakan seorang yang sukses itu lebih baik dari orang yang tidak sukses.
Mari kita telaah:
Jika kita lihat fenomena, betapa banyaknya orang “bodoh” aka tidak berpengatahuan yang tinggi menjadi pengusaha kaya, sukses dan menjadi bos besar? Dan betapa banyak pula pengangguran-pengangguran yang mungkin hampir setiap semester tercipta dengan jumlah yang wow lumayan banyaknya datang dari orang-orang yang berpendidikan tinggi, sarjana, dan bahkan terlatih.
Kok bisa?
Dari sini, kita kembali ke dasar itu semua, kenapa sih seseorang bisa sukses? Apa yang menyebabkan mereka sukses dan apa itu sukses.
Seseorang itu sukses jika: Tiada hambatan dalam ruang geraknya, semua kebutuhannya tercukupi, dan yang paling penting… Ada kemauan untuk sukses. Sementara sukses itu sendiri (menurut Bill Gates) adalah melihat dari sebetapa bahagianya seseorang. Mungkin kita cukup mengutip satu pendapat saja tentang apa itu sukses. Saya rasa itu sudah cukup mewakili arti tentang sukses.
Banyak orang menyangka jika orang pintar itu terlalu banyak pikir untuk melakukan sebuah inovasi menuju pintu sukses. Sementara orang bodoh dengan kebodohannya tidak akan memikirkan banyak hal yang perlu dipertimbangkan untuk melakukan usahanya. Sehingga dengan kejadian itu, terciptalah kata-kata tadi: “Orang bodoh akan lebih sukses terlebih dalu (karena to the point), sedangkan orang pintar masih belum melakukan tindakan karena banyak pikir dan pertimbangan”.
Wahai sobat-sobat yang budiman,
Bagaimanapun caranya seseorang sukses, sudah tentu punya jalan-jalan tersendiri untuk menuju kesuksesan tersebut. Tidak penting apakah orangnya bodoh, pintar atau bahkan cacat secara mental-pun. Banyak faktor yang membuat orang-orang itu sukses secara umum. Seperti: Punya banyak modal, saudaranya pengusaha, ataupun warisan dari orang tuanya.
Orang bodoh yang mempunyai orang tua kaya, maka otomatis dia juga akan kaya kan? Orang pintar, jika mempunyai orang tua yang miskin maka dia tetap juga akan miskin. Tak mungkinlah dia begitu saja dapat modal untuk usaha dibalik bantal kan? Paham? Tidak? Ok…
Bedanya apa?
Jika orang bodoh, dia hanya akan menghabiskan yang ada dan paling tidak dia hanya akan menjalankan apa yang ada. Singkat katanya: “Dia akan lambat berkembang, hanya akan jalan ditempat”. Dia punya skill ini itu satu dan dua saja. Adapun jika keahliannya bertambah, akan butuh waktu lama dan hanya pada hal-hal tertentu saja.
Sementara orang pintar yang miskin, akan berusaha untuk kaya, untuk berhasil dengan apa yang ia miliki. (baca: Struggle dan ‘Azzam). Dari sana ia akan melewati banyak ujian, cobaan lika liku hidup. Dari sanalah tiang-tiang kesuksesannya terbangun.
Jadi… Sukses itu adalah bagaimana cara kita menjalani hidup. Apakah kita bisa melewati masalah dengan baik atau tidak? Apakah kita bisa menyesuaikan diri dengan suatu keadaan atau tidak. Dan yang sudah pasti, kesuksesan itu tidak diukur dengan banyak karyawan, banyak usaha, banyak uang, dan lain sebagainya. Tapi… Dia diukur dari kebahagian hidup.
Jika kita membandingkan orang bodoh yang sukses dengan orang pintar yang belum sukses, pasti sangat tidak fair sekali. Apalagi diluar sana banyak sekali yang membahas, kenapa orang bodoh sukses lebih dulu dari orang pintar. Seharusnya kita membandingkan antara orang bodoh yang sukses dengan orang pintar yang sukses. Seperti apa mereka mengelola usaha mereka, mempertahankannya, dan menghadapi berbagai masalah didalamnya.
So, orang bodoh yang sukses itu hanya sekian dari sepersekian persen orang sukses. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, kesuksesan mereka itupun lebih banyak didapat dari warisan, atau cuma karena ada modal-nya saja. Logikanya — Seorang yang bodoh punya modal, pasti mampu membayar orang pintar untuk mempertahankan kesuksesannya. Ya kan? Karena tanpa orang pintar itu, maka mustahil-lah orang bodoh akan dapat mempertahankan kesuksesannya seorang diri.
Apakah ada orang bodoh yang menjadi kru profesional? Apakah ada orang bodoh yang menjadi karyawan terbaik bagi perusahaan? Ada pula yang berkata: “Orang pintar menjadi karyawan orang bodoh” BENAR. Suksesnya orang bodoh jika dia telah jadi BOS. Jika tidak begitu, dia tidak akan bisa mempertahankan kesuksesannya. Dan sudah tentu, tanpa orang-orang pintar, tidak akan ada yang namanya Bos Bodoh.
Bodoh ya bodoh, jika tidak bodoh… ya jangan mengaku bodoh. 🙂