Bukannya saya…
Bukannya saya sombong, saya hanya ingin memberi tahu kalau sepeda saya ini harganya 16 juta cash
Bukannya mengeluh, tapi coba lihat betapa susah hidup yang saya jalani sekarang. Rasanya saya sudah tidak kuat
Dulu pernah seorang guru ngaji saya memberikan ceramah, lalu beliau mengatakan: “Salah satu cara seseorang melakukan sesuatu yang tidak sepatutnya dilakukan adalah dengan cara begini begitu” (Beliau memberikan beberapa contoh seperti contoh yang saya tuliskan diatas).
Bahkan jika mau, orang malingpun bisa memberikan alasan dengan cara itu. Mungkin bisa seperti ini:
“Saya tidak mencuri, saya hanya mengambil barang dia”.
Kadang saya terseringai sendiri mengingat-ngingat teknik orang ini. Bisa-bisanya seseorang mendapatkan cara yang begitu enteng padahal sangat memalukan itu.
Nah, kata atau awalan-awalan semacam ini harus diingat-ingat. Karena dalam beberapa curhat seseorang, dia sering menyelipkan kata-kata ini. Fungsinya apa sih? Yaa…
#OOT (diluar topik)
Coba kalian bayangkan… Jika sebuah masalah dalam hidup seseorang, lalu dia selesaikan dengan cara orang lain? Apa yang akan terjadi? Resiko untuk memperburuk masalah bahkan menimbulkan masalah baru akan sangat mungkin terjadi.
Lalu diapun mencontoh dan menerapkan cara yang ia dapatkan dari curhatan itu. Dan… Apa hasilnya? Dia jadi benci pada suaminya!
Kesimpulannya:
Dimanapun kita hidup, akan ada namanya nasehat dan saran. Beda jauh dengan curhatan-curhatan ataupun mindset-mindset yang sangat bersifat ke’aku’an itu dan tidak sepatutnya dijadikan bahan renungan apalagi rujukan hidup.
Sebuah nasehat tidak akan memaksa, dia hanya akan memberikan opsi-opsi (pilihan-pilihan) yang baik. Selanjutnya terserah kita mau mengambil opsi yang mana. Setelah itu barulah kita bisa merealisasikan opsi itu dengan cara kita sendiri.
Sementara
Ingat teman…
Curhatan/Mindset
Nasehat
Apakah kalian bisa membedakan antara keduanya??? (komen aja). Jika tidak, maka hati-hatilah. Berarti kalian tidak bisa membedakan, mana yang mindset ‘sesat‘ dan mana yang nasehat.