Kualitas Diri
Kualitas seseorang tu tidaklah dinilai dari kaya-nya, mapan-nya, punya istri cantik-nya, punya anak bejibun-nya.. Melainkan nilailah dari kualitas hidupnya…
Seberapa banyak masalah yang dia hadapi, bagaimana perjuangannya dalam memecahkannya dan seberapa kuat dia bertahan didalamnya….
Lihatlah orang yang hidupnya begitu mudah?
Lulus sekolah, merantau, buka usaha, mapan, beristri, punya anak, selesai!
Cuma butuh paling lama 5 tahun saja.
Lihatlah disisi lain, seseorang yang lulus sekolah, mau merantau susahnya alang kepalang, setelah tiba dirantau cari pekerjaan yang cocoknya minta ampun, akhirnya bertahun-tahun nabung dapat modal, buka usaha dari 0, utang dimana-mana, setelah mapan, masalah cari istripun belibet.. jiahahaa…
Setidaknya butuh 10 tahun untuk terluntang lantung…
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? ( )
QS: Al-Ankabut : 2
Nah… Jadi untuk melihat kualitas sesuatu itu tergantung ujian…
Lihatlah, motivator yang terlahir berkat perjalanan hidupnya yang begitu panjang nan keras akan memberikan motivasi yang jauh lebih “berkualitas” dibanding motivator sekarang yang kebanyakan hanya berdasar dari kesarjanaannya saja.
Jadi, kenapa orang itu dalam waktu singkat bisa berhasil dan bahagia, sementara kita sampai sekarangpun belum jua, padahal ikhtiar dan do’a kita lebih banyak dari mereka?
Ingat.. Allah mungkin hendak memper”cantik” kualitasmu, memperbanyak bekalmu, dan mengajarimu banyak hal lainnya. Yang itu semua tidak akan pernah didapatkan oleh mereka (yg beruntung lebih cepat)
Berbahagia sajalah, karena kelak jika kamu melalui itu semua dan bahagia… Maka kebahagiaanmu itu tidak akan setara dengan kebahagiaan mereka. Jauh berkali lipat, kebahagiaan yang kamu dapat akan lebih manis, bermakna dan punya payung Iman…
#berbelit_ya
#CMIIW